
Dharma Leksana, S.Th., M.Si.
Shalom Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Hari ini, mari kita merenungkan sebuah kebenaran yang mendalam dari Matius 4:4, sebuah ayat yang diucapkan langsung oleh Tuhan Yesus Kristus ketika dicobai di padang gurun. Firman Tuhan berkata: “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Ungkapan ini seringkali kita dengar, dan mungkin kita pun kadang salah mengartikannya. Beberapa orang mungkin berpikir, “Oh, berarti makan itu tidak penting, yang penting Firman Tuhan.” Namun, itu bukanlah maksud dari ayat ini. Mari kita selami lebih dalam makna dari perkataan Yesus ini.
1. Makanan Jasmani Itu Penting, tetapi Bukan Segalanya
Alkitab tidak pernah menafikan kebutuhan dasar kita akan makanan fisik. Sama seperti tubuh kita membutuhkan asupan gizi untuk berfungsi, untuk memiliki energi, dan untuk bertumbuh. Yesus sendiri tahu betul akan kebutuhan ini. Dalam Matius 4, iblis mencobai-Nya untuk mengubah batu menjadi roti setelah Yesus berpuasa empat puluh hari empat puluh malam. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan makanan jasmani itu nyata, mendesak, dan esensial untuk kelangsungan hidup fisik kita.
Bayangkan sebuah mobil. Mobil membutuhkan bensin untuk bisa berjalan. Tanpa bensin, secanggih apapun mobil itu, ia tidak akan bergerak. Demikian pula tubuh kita. Tanpa makanan, kita akan lemas, sakit, dan akhirnya mati. Allah menciptakan kita dengan tubuh yang membutuhkan pemeliharaan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh dengan makanan yang baik adalah bagian dari ketaatan kita kepada Allah yang telah menganugerahkan tubuh ini.
2. Firman Tuhan: Makanan Rohani yang Lebih Penting
Namun, setelah mengakui pentingnya roti, Yesus kemudian menegaskan bahwa ada sesuatu yang lebih penting daripada sekadar roti. Yaitu, “setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Ini adalah intisari dari khotbah kita hari ini. Firman Tuhan adalah makanan rohani kita. Sama seperti tubuh kita lapar dan membutuhkan makan setiap hari, jiwa kita pun lapar dan membutuhkan asupan rohani setiap hari. Tanpa firman Tuhan, jiwa kita akan kering, kosong, kehilangan arah, dan akhirnya mati secara rohani.
Mengapa Firman Tuhan itu lebih penting?
- Firman Tuhan Memberikan Kehidupan Sejati: Roti memberikan kita hidup fisik yang sementara. Firman Tuhan memberikan kita hidup yang kekal, hidup yang bermakna, dan hidup yang berkelimpahan di dalam Kristus.
- Firman Tuhan Memberikan Kekuatan: Ketika kita lemah, frustrasi, atau putus asa, Firman Tuhan adalah sumber kekuatan kita. Ia menguatkan hati, membangkitkan semangat, dan memberikan harapan di tengah badai kehidupan.
- Firman Tuhan Memberikan Hikmat dan Petunjuk: Dalam kebingungan dan persimpangan jalan, Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita (Mazmur 119:105). Ia menuntun kita kepada kebenaran dan menjaga kita dari kesalahan.
- Firman Tuhan Membangun Iman: Semakin kita merenungkan dan menghidupi Firman Tuhan, semakin iman kita dikuatkan. Iman yang teguh akan membuat kita tidak mudah goyah oleh setiap pencobaan.
Perumpamaan dan Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk memperjelas pentingnya Firman Tuhan ini, mari kita lihat beberapa perumpamaan dan contoh:
Perumpamaan 1: Ponsel Canggih Tanpa Baterai Bayangkan Anda memiliki ponsel pintar tercanggih di dunia. Fiturnya lengkap, kameranya bagus, memorinya besar. Tapi, ponsel itu tidak pernah diisi daya baterainya. Apa gunanya ponsel secanggih itu? Sama sekali tidak berguna, bukan? Ia tidak bisa melakukan fungsinya.
Demikian juga kita. Kita bisa memiliki tubuh yang sehat, karir yang cemerlang, pendidikan tinggi, harta melimpah, dan segala sesuatu yang “sempurna” di mata dunia. Tapi jika kita tidak mengisi jiwa kita dengan Firman Tuhan, kita seperti ponsel tanpa baterai. Kita tidak akan bisa berfungsi maksimal sebagai ciptaan Tuhan, kita tidak akan punya arah yang jelas, dan kita akan mudah “mati” dalam menghadapi masalah. Firman Tuhan adalah “charger” bagi jiwa kita.
Perumpamaan 2: Tanaman Hias di Pot yang Kering Kita punya tanaman hias yang cantik di dalam pot. Kita rawat dengan baik, kita pangkas daunnya, kita letakkan di tempat yang cukup cahaya. Tapi, kita lupa menyiraminya. Apa yang terjadi? Perlahan-lahan, daunnya akan layu, batangnya mengering, dan akhirnya mati. Mengapa? Karena air adalah nutrisi penting bagi kehidupan tanaman, selain tanah dan cahaya matahari.
Begitulah jiwa kita tanpa Firman Tuhan. Kita mungkin rajin beribadah di gereja setiap Minggu, ikut persekutuan, dan melayani. Itu baik, sama seperti cahaya matahari bagi tanaman. Tapi jika kita tidak secara pribadi merenungkan, membaca, dan menghidupi Firman Tuhan setiap hari, jiwa kita akan layu dan kering. Firman Tuhan adalah “air kehidupan” yang menyegarkan jiwa kita.
Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari:
- Menghadapi Kesulitan Finansial: Ketika kita mengalami kesulitan ekonomi, insting pertama kita mungkin adalah panik, mencari pekerjaan tambahan, atau berhemat mati-matian. Itu penting. Namun, seorang Kristen yang hidup dari Firman Tuhan akan mencari penghiburan dan petunjuk dari ayat-ayat seperti Filipi 4:19, “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” Ia akan berdoa, berserah, dan meminta hikmat untuk mengelola keuangan dengan benar, tidak hanya mengandalkan kekuatan sendiri.
- Menghadapi Hubungan yang Sulit: Dalam konflik rumah tangga, persahabatan, atau pekerjaan, kecenderungan alami kita adalah membela diri, menyalahkan orang lain, atau bahkan dendam. Namun, Firman Tuhan mengajar kita tentang pengampunan, kasih, kesabaran, dan kerendahan hati. Amsal 15:1 berkata, “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan kemarahan.” Dengan Firman Tuhan sebagai pegangan, kita mampu merespons dengan cara yang menyenangkan hati Tuhan, bukan sekadar mengikuti emosi.
- Menghadapi Ketakutan dan Kekhawatiran: Dunia penuh ketidakpastian. Kita bisa khawatir tentang masa depan, kesehatan, atau keselamatan keluarga. Rasa takut bisa melumpuhkan. Tetapi ketika kita merenungkan Firman Tuhan seperti Yesaya 41:10, “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan,” maka iman kita dikuatkan. Kita tahu bahwa Allah memegang kendali dan Dia tidak akan meninggalkan kita.
Saudara-saudari terkasih,
Pernyataan Yesus ini adalah sebuah panggilan untuk menyeimbangkan hidup kita. Ya, kita perlu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan jasmani kita dan keluarga kita. Kita perlu menjaga kesehatan. Namun, jangan sampai kita melupakan atau bahkan mengabaikan kebutuhan rohani kita yang jauh lebih esensial.
Mari kita jadikan Firman Tuhan sebagai prioritas dalam hidup kita. Jadikanlah itu makanan harian jiwa kita. Luangkan waktu setiap hari untuk membaca, merenungkan, dan mendoakan Firman Tuhan. Biarkan Firman-Nya menuntun setiap langkah kita, membentuk karakter kita, dan menguatkan iman kita.
Dengan demikian, kita tidak hanya akan bertahan hidup, tetapi kita akan benar-benar hidup sejati—hidup yang penuh makna, berlimpah sukacita, dan memuliakan nama Tuhan.
Amin.
(Penulis : Dharma Leksana, S.Th., M.Si.)