
Oleh: Dharma Leksana, S.Th., M.Si.
Marturia.digital – Jakarta, Ada sebuah metafora atau analogi yang kuat untuk menggambarkan perbedaan dampak dan jangkauan antara kekerasan fisik dan kekuatan informasi serta media massa dapat diungkapkan dengan :
“Satu peluru dapat menembus satu kepala”, “Namun satu tulisan berita dapat menembus jutaan kepala”
Berikut penjelasannya:
“Satu peluru dapat menembus satu kepala”: Bagian ini secara literal menggambarkan tindakan kekerasan fisik yang dampaknya langsung dan terbatas. Sebuah peluru, dalam sekali tembakan, hanya dapat melukai atau menghilangkan nyawa satu orang. Dampaknya bersifat fisik, segera, dan terfokus pada individu.
“Namun satu tulisan berita dapat menembus jutaan kepala”: Bagian ini menggambarkan kekuatan dan jangkauan informasi yang disampaikan melalui tulisan, terutama melalui media berita. Satu artikel berita yang dipublikasikan dan dibaca oleh banyak orang dapat:
- Mencapai banyak orang sekaligus: Berita dapat disebarkan dengan cepat dan luas melalui berbagai platform (cetak, online, televisi, radio), menjangkau jutaan individu dalam waktu singkat.
- Mempengaruhi pikiran dan opini: Berita memiliki kekuatan untuk membentuk persepsi, keyakinan, dan pandangan masyarakat terhadap suatu isu, peristiwa, atau tokoh. Ia dapat mengedukasi, membujuk, atau bahkan memprovokasi pemikiran.
- Memicu tindakan dan perubahan: Informasi yang disampaikan melalui berita dapat menggerakkan orang untuk bertindak, baik secara individu maupun kolektif. Ini bisa berupa dukungan terhadap suatu gerakan, perubahan kebijakan, atau bahkan konflik sosial.
- Meninggalkan jejak yang lebih panjang: Dampak sebuah berita dapat bertahan lebih lama dibandingkan dampak fisik sebuah peluru. Berita dapat diarsipkan, direferensikan, dan terus mempengaruhi pemikiran generasi mendatang.
Apa Inti dari Metafora atau Analogi tersebut ?
Analogi ini menekankan bahwa kekuatan informasi dan komunikasi melalui media jauh lebih luas dan mendalam dibandingkan dengan kekerasan fisik. Sementara kekerasan fisik memiliki dampak yang terbatas dan bersifat destruktif secara langsung, informasi memiliki potensi untuk mempengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku banyak orang dalam skala yang jauh lebih besar.
Relevansi dengan PWGI:
Bagi Persekutuan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI), ungkapan ini sangat relevan. Sebagai organisasi wartawan yang berlandaskan nilai-nilai Kristen, PWGI memiliki tanggung jawab besar dalam menggunakan kekuatan tulisan dan pemberitaan untuk tujuan yang baik, yaitu menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah. Ini berarti:
- Memberitakan kebenaran dan keadilan: Tulisan berita dari anggota PWGI dapat menjadi alat untuk mengungkap ketidakadilan dan memperjuangkan kebenaran, yang merupakan nilai-nilai inti Kerajaan Allah.
- Menyebarkan kasih dan harapan: Berita tentang pelayanan gereja, kisah-kisah inspiratif, dan pesan-pesan Injil dapat menjangkau banyak hati dan membawa harapan bagi mereka yang membutuhkan.
- Mendidik dan membangun: Tulisan berita yang berkualitas dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu penting dan membangun komunitas yang lebih baik.
Dengan memahami kekuatan tulisan berita, PWGI diharapkan dapat menggunakan media secara efektif dan bertanggung jawab untuk mewujudkan visi dan misinya dalam menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah yang sudah dekat kepada masyarakat luas.
“SOLI DEO GLORIA”