
Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si.
Marturia.digital – Jakarta, Konsep “Desa Global” yang dicetuskan oleh Marshall McLuhan, seorang pemikir media visioner, semakin menemukan relevansinya di era digital saat ini. Jauh sebelum internet dan media sosial mendominasi kehidupan, McLuhan telah meramalkan kekuatan media elektronik untuk menyatukan dunia menjadi sebuah “desa” yang terhubung secara instan. Artikel ini akan mengkaji ulang konsep Desa Global McLuhan, menghubungkannya dengan peradaban digital, dan menyoroti relevansinya bagi peran dan tugas Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) dalam lanskap media yang terus berkembang.
Memahami Konsep Desa Global McLuhan
Marshall McLuhan memperkenalkan “Desa Global” dalam karya monumentalnya, Understanding Media: The Extensions of Man (1964). Inti gagasan ini adalah bahwa media elektronik, pada zamannya televisi dan radio, memiliki kemampuan untuk melampaui batasan geografis dan budaya. Media-media ini menghubungkan manusia di seluruh dunia dalam jaringan komunikasi yang seketika. McLuhan menekankan bahwa media bukan sekadar penyalur pesan, tetapi juga pembentuk cara kita berpikir, merasakan, dan berinteraksi dengan realitas. Dalam Desa Global, informasi bergerak dengan cepat, batas negara menjadi lebih cair, dan kita semua menjadi bagian dari komunitas global yang saling terhubung.
Desa Global dalam Peradaban Digital
Peradaban digital abad ke-21, dengan kehadiran internet, media sosial, dan perangkat bergerak, telah mewujudkan visi Desa Global McLuhan dalam skala yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Internet telah menjadi infrastruktur komunikasi global yang memungkinkan individu, organisasi, termasuk lembaga keagamaan, dan pemerintah untuk terhubung, berbagi informasi, dan berkolaborasi tanpa terhalang jarak geografis.
Platform media sosial seperti Facebook, Instagram, X (dulu Twitter), dan YouTube semakin memperkuat konsep Desa Global. Platform ini menciptakan ruang interaksi bagi orang-orang dari berbagai latar belakang budaya dan keyakinan untuk saling berkomunikasi, berbagi pandangan, dan membentuk komunitas daring. Berita dan informasi, termasuk konten keagamaan, menyebar dengan sangat cepat melalui platform digital, seringkali melampaui batasan media konvensional.
Perangkat seluler, khususnya smartphone, semakin memperluas jangkauan Desa Global. Dengan smartphone, individu memiliki akses tak terbatas ke informasi, komunikasi, dan konten keagamaan global. Batas antara ruang publik dan privat, lokal dan global, semakin menghilang dalam era digital yang terhubung ini.
Relevansi Desa Global bagi Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI)
Dalam konteks Desa Global digital, Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI), sebagai organisasi wartawan gereja di Indonesia, menghadapi peluang dan tantangan yang signifikan. Berikut adalah beberapa relevansi konsep Desa Global McLuhan bagi PWGI:
- Akses Informasi Keagamaan Global yang Lebih Luas: Desa Global digital membuka pintu bagi wartawan Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) untuk mengakses informasi keagamaan dari berbagai sumber di seluruh dunia. Mereka dapat dengan mudah memperoleh berita, analisis, dan perspektif teologis dari berbagai denominasi gereja, organisasi keagamaan internasional, dan tokoh agama global. Hal ini memperkaya wawasan dan memungkinkan peliputan isu-isu keagamaan yang lebih komprehensif dan mendalam.
- Jaringan dan Kolaborasi Lintas Batas: Desa Global digital memfasilitasi pembentukan jaringan dan kolaborasi antar wartawan gereja di seluruh dunia. PWGI dapat membangun kemitraan dengan organisasi wartawan Kristen internasional, berbagi pengalaman, dan belajar praktik terbaik dalam jurnalisme keagamaan dari rekan-rekan di negara lain. Platform digital memungkinkan wartawan PWGI untuk berpartisipasi dalam diskusi global mengenai isu-isu keagamaan dan menyuarakan perspektif gereja di Indonesia dalam forum internasional.
- Tantangan Disinformasi dan Polarisasi dalam Isu Keagamaan: Desa Global digital juga menghadirkan tantangan serius, terutama dalam penyebaran disinformasi dan polarisasi dalam isu-isu keagamaan. Wartawan PWGI perlu menghadapi banjir informasi yang tidak selalu benar dan bertanggung jawab, termasuk potensi penyebaran ujaran kebencian dan intoleransi berbasis agama. Mereka dituntut untuk memiliki kemampuan verifikasi fakta yang kuat, literasi media yang mendalam, dan etika jurnalistik yang teguh untuk memerangi penyebaran informasi palsu dan konten yang merusak kerukunan umat beragama.
- Adaptasi pada Platform Media Digital: Desa Global digital menuntut wartawan PWGI untuk beradaptasi dengan platform dan format media baru. Mereka perlu menguasai keterampilan jurnalistik digital, termasuk produksi konten multimedia (video, audio, infografis), penggunaan media sosial untuk menyebarkan berita dan berinteraksi dengan pembaca daring, serta pemahaman tentang algoritma dan optimasi konten digital. PWGI dapat berperan penting dalam memberikan pelatihan dan dukungan bagi anggotanya untuk mengembangkan kompetensi digital ini.
- Peran dalam Mewartakan Nilai-Nilai Kristiani di Ruang Digital: Di tengah derasnya arus informasi di Desa Global digital, peran wartawan gereja dalam mewartakan nilai-nilai Kristiani yang otentik dan relevan menjadi semakin krusial. PWGI memiliki tanggung jawab untuk mendorong jurnalisme yang tidak hanya informatif tetapi juga transformatif, yang menginspirasi, membangun iman, dan mempromosikan perdamaian serta keadilan. Mereka harus menjadi agen perubahan positif di ruang digital, melawan arus sekularisme dan nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran Kristiani.
Konsep Desa Global Marshall McLuhan memberikan kerangka kerja yang sangat relevan untuk memahami dinamika media digital saat ini, khususnya dalam konteks jurnalisme keagamaan. Bagi Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI), Desa Global digital menawarkan peluang besar untuk memperluas wawasan, membangun jaringan global, dan meningkatkan kualitas pelayanan jurnalisme gereja.
Namun, Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) juga harus secara proaktif menghadapi tantangan disinformasi, polarisasi, dan adaptasi teknologi digital. Dengan memahami dan merespons dinamika Desa Global digital secara bijaksana, PWGI dapat terus memainkan peran vital dalam menginformasikan umat Kristen di Indonesia, memperkuat jemaat, dan berkontribusi pada wacana keagamaan yang lebih luas di tingkat global.
Penulis : Dharma Leksana, S.Th., M.Si. – Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI)