
Marturia.digital – Slawi, Minggu, 25 Mei 2025 – Suasana damai menyelimuti pelataran Vihara Buddha Sasana Dipa di Jl. Jendral Sudirman No. 65, Slawi, saat sejumlah perwakilan Jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi berkunjung dalam rangkaian peringatan Hari Raya Waisak umat Buddha. Kunjungan lintas iman ini menjadi cerminan nyata dari semangat moderasi beragama yang selama ini digaungkan oleh Majelis GKJ Slawi.
Para utusan dari GKJ Slawi yaitu : Pdt. K.R.T. Sugeng Prihadi, Diaken Hasta Handayani, Diaken Henny Agus Susanto, Bapak Heriadi, Sdr. Yudha Waskito, dan Sdri. Immanuela Valentina Mulyasiwi. Rombongan disambut hangat oleh Bante Dr Jotidhammo Mahāthera, Pendeta Khemawati Sunarni, serta sejumlah umat Buddha setempat.
Pertemuan berlangsung dalam suasana penuh keakraban. Percakapan yang terbuka antara Pendeta GKJ Slawi dan Bante Jotidhammo membuka ruang saling berbagi pengalaman keagamaan, sekaligus mempererat pemahaman antarumat beragama.
Tiga Peristiwa Suci dalam Waisak
Waisak, berasal dari bahasa Pali Wesakha atau Waishakha dalam bahasa Sanskerta, merupakan hari suci umat Buddha yang dikenal dengan beragam nama di berbagai negara, seperti Vesak di Sri Lanka dan Malaysia, serta Buddha Purnima di India.
Esensi Waisak adalah peringatan atas tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha Gautama: kelahiran Siddharta Gotama, pencapaian pencerahan (Bodhi), dan wafatnya (Parinibbāna). Dalam konteks ini, kunjungan GKJ Slawi menjadi bentuk penghormatan terhadap keberagaman keyakinan serta penguatan semangat persaudaraan dalam kebhinekaan.
Jejak Pengabdian Seorang Bhikkhu
Dalam percakapan yang berlangsung di ruang pertemuan vihara, Bante Dr Jotidhammo Mahāthera menceriterakan perjalanan spiritualnya sampai dirinya bermukim di Vihāra Mendut, Kabupaten Magelang. Ia merupakan salah satu tokoh senior dalam agama Buddha.
Bante Jotidhammo ditahbiskan sebagai bhikkhu di Wat Bovoranives Vihāra, Bangkok, Thailand, pada 5 Juni 1987. Penahbisannya dilakukan oleh tokoh agung Somdet Phra Ñāṇasaṁvara, yang kala itu menjabat sebagai Sangharāja (Kepala Sangha) Thailand. Sebelumnya, ia telah menjalani penahbisan sāmaṇera (calon bhikkhu) di Vihāra Jakarta Dhammacakka Jaya pada 17 Oktober 1986.
Di balik kehidupan monastik dan jubah safron yang dikenakannya, Bante Jotidhammo juga menjalani pengabdian sebagai dosen. Mengampu kajian agama-agama, termasuk studi perbandingan agama di sejumlah perguruan tinggi.
Ia juga menjelaskan praktik spiritual yang dijalankannya sebagai seorang bhikkhu dalam berpuasa.
“Kami hanya makan hingga tengah hari. Itu bagian dari latihan batin, untuk menjaga kesederhanaan dan kesadaran,” ujarnya, menjelaskan praktik puasa harian yang dijalankan mulai pukul 12 siang hingga fajar keesokan hari.

Simbol Lokal, Makna Universal
Usai diskusi, para tamu diajak menuju patung Sang Buddha Parinibbāna di pelataran vihara. Patung tersebut menggambarkan Sang Buddha dalam posisi berbaring menjelang wafat. Di bagian bawah patung terdapat ornamen naga, elemen yang menarik perhatian karena bukan bagian dari ikonografi tradisional Buddhis.
“Ini murni ide dari pematungnya,” tutur Bante Jotidhammo. Ia menegaskan bahwa kehadiran unsur naga tersebut merupakan ekspresi artistik lokal, bukan representasi teologis dalam ajaran Buddha.
Kerukunan yang Bertumbuh
Kunjungan ke Vihara ini memperkuat rekam jejak GKJ Slawi dalam membina relasi lintas iman di tengah masyarakat yang plural. Bagi Pdt. Sugeng Prihadi, perjumpaan ini bukan sekadar kunjungan formal, tetapi bagian dari perwujudan konkret semangat persaudaraan antarumat beragama.
“Moderasi beragama itu bukan hanya wacana. Ia harus hidup dalam tindakan sehari-hari. Dan hari ini, kami belajar dari pengalaman kehidupan spiritual sahabat-sahabat dari tradisi dan agama yang berbeda,” ungkapnya.
Pertemuan di Vihara Buddha Sasana Dipa menjadi penanda penting bagaimana perbedaan keyakinan tidak menjadi tembok pemisah, melainkan menjadi jembatan yang menyatukan. Dalam kerendahan hati dan keterbukaan, damai bukan sekadar harapan, melainkan kenyataan yang bisa dijalin. Selangkah demi selangkah (sugeng ph/Red)