
Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si. – Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI)
Marturia.digital – Jakarta, Sejak awal didirikannya Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia atau yang dikenal dengan nama PWGI mengusung tema besar yaitu “MEMBANGUN KERAJAAN ALLAH DENGAN JURNALISME DI ERA DGITAL”.
Dalam tulisan ini, Saya akan berusaha untuk memberikan gambaran singkat soal Bagaimana Mewujudkan Kerajaan Allah Dalam Peradaban Digital?
Kerajaan Allah: Esensi dan Nilai-Nilainya
Sebelum membahas perwujudannya dalam era digital, penting untuk memahami esensi Kerajaan Allah itu sendiri. Kerajaan Allah bukanlah sebuah wilayah geografis, melainkan sebuah kondisi ideal di mana kehendak Allah terlaksana sepenuhnya. Nilai-nilai Kerajaan Allah meliputi:
- Kebenaran: Kejujuran, keadilan, dan kesetiaan pada firman Allah.
- Kasih: Mengasihi Allah dan sesama manusia tanpa syarat.
- Damai: Kehidupan yang harmonis dan bebas dari konflik.
- Sukacita: Kebahagiaan yang bersumber dari hubungan yang benar dengan Allah.
- Keadilan: Perlakuan yang adil bagi semua orang, tanpa memandang статуs atau latar belakang.
Perwujudan Kerajaan Allah dalam Peradaban Digital
Peradaban digital, dengan segala kemajuan teknologinya, dapat menjadi alat yang kuat untuk mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah. Berikut adalah beberapa contohnya:
Menyebarkan Kebenaran: Internet memungkinkan kita untuk mengakses informasi dan sumber daya yang tak terbatas. Kita dapat menggunakan platform digital untuk menyebarkan kebenaran tentang Allah, firman-Nya, dan ajaran-ajaran Gereja.
Mengembangkan Kasih: Media sosial dapat menjadi sarana untuk membangun komunitas yang saling mengasihi dan mendukung. Kita dapat menggunakan platform digital untuk berbagi kasih, kepedulian, dan dukungan kepada sesama, terutama mereka yang membutuhkan.
Menciptakan Perdamaian: Internet dapat menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang dan budaya. Kita dapat menggunakan platform digital untuk mempromosikan dialog, pengertian, dan toleransi, sehingga tercipta kehidupan yang damai dan harmonis.
Menyebarkan Sukacita: Konten-konten positif dan inspiratif yang dibagikan secara online dapat membawa sukacita dan harapan bagi banyak orang. Kita dapat menggunakan platform digital untuk menyebarkan kabar baik dan membangkitkan semangat bagi sesama.
Mewujudkan Keadilan: Internet dapat menjadi platform untuk menyuarakan ketidakadilan dan memperjuangkan hak-hak mereka yang termarginalisasi. Kita dapat menggunakan media sosial untuk mengadvokasi keadilan dan kesetaraan bagi semua orang.
Tantangan dan Tanggung Jawab
Tentu saja, peradaban digital juga memiliki tantangan tersendiri. Penyebaran berita palsu, ujaran kebencian, dan konten negatif lainnya dapat menghambat perwujudan Kerajaan Allah. Oleh karena itu, kita sebagai umat Kristen memiliki tanggung jawab untuk:
- Bijak dalam menggunakan teknologi: Memanfaatkan teknologi untuk tujuan yang baik dan menghindari penyalahgunaan.
- Kritis terhadap informasi: Memverifikasi kebenaran informasi sebelum membagikannya.
- Menyebarkan konten positif: Berkontribusi dalam menciptakan ruang digital yang positif dan membangun.
- Menjadi saksi Kristus: Menggunakan platform digital untuk membagikan iman dan nilai-nilai Kristen kepada orang lain.
Kerajaan Allah dapat terwujud dalam peradaban digital jika kita menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab. Mari kita manfaatkan platform digital untuk menyebarkan kebenaran, mengembangkan kasih, menciptakan perdamaian, menyebarkan sukacita, dan mewujudkan keadilan. Dengan demikian, kita dapat menjadi агah perubahan yang membawa nilai-nilai Kerajaan Allah dalam dunia digital. (Dh.L./Red.)